I made this widget at MyFlashFetish.com.

Pages


I made this widget at MyFlashFetish.com.

STAY TUNE....

STAY TUNE....
ISLAM

Thursday, August 20, 2009

KITA SEHAT ALA RASULULLAH



SIHAT ALA RASULULLAH
Rasulullah bersabda :
"Mu'min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mu'min yang lemah ....."(HR Muslim)

Bagaimana agar senantiasa sehat seperti Rasulullah? Ikuti resepi berikut :

SELALU BANGUN SEBELUM SHUBUH

Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum shubuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu, sholat shubuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yg mendalam antara lain :
- Berlimpah pahala dari Allah
- Kesegaran udara shubuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TB
- Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan

AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN
Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jumát beliau mencuci rambut2 halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi.
"Mandi pada hari JUmát adalah wajib bagi setiap orang2 dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman"(HR Muslim)

TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN
Sabda Rasul :
"Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak ( tidak sampai kekenyangan)"(Muttafaq Alaih)

Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda : Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dg adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan

GEMAR BERJALAN KAKI
Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya.
Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori2 terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung

TIDAK PEMARAH
Nasihat Rasulullah : "Jangan Marah" diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa.
Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :
- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring
- Membaca Ta 'awwudz, karena marah itu dari Syaithon
- Segeralah berwudhu
- Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati

OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA
Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT

TAK PERNAH IRI HATI
Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.


"BiLa PeNa MuLa MeNaRi , TiNtA yAnG bIsU aKaN bErKaTa-KaTa"


KEPIMPINAN SEBAGAI AMANAH



Kata Pak Harfan (seorang watak dalam Filem Laskar Pelangi), " Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya" . Suatu pesanan moral yang sangat dalam maksudnya jika dihayati. Jadi, kali ini saya mahu berkongsi sedikit input yang diperoleh.Ia mengenai kepimpinan sebagai amanah.

Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya :”Ia (iaitu kepimpinan) adalah amanah dan di akhirat ia menjadi kehinaan dan penyesalan kecuali mereka yang mengambilnya dengan hak dan melaksanakan tanggungjawab yang diamanahkan di dalamnya.” (HR Muslim)

Sekurang-kurangnya setiap manusia itu menjadi pemimpin kepada dirinya sendiri. Oleh itu ia bertanggungjawab menjaga dirinya dan orang yang diamanahkan kepadanya seperti anak, isteri, keluarga, para pekerja dan sebagainya agar hidup mereka berjalan dengan baik dan sempurna.



Setiap amanah mestilah diterima secara hak dan penuh kefahaman tentang tugas-tugas dan kewajipan yang terkandung di dalamnya. Seterusnya dipikul dengan ikhlas dan jujur serta berusaha sedaya upaya agar tanggungjawab tersebut dapat dilaksanakan.

Sebaliknya sesuatu amanah itu jika dijadikan batu loncatan untuk kepentingan diri, bermegah dan berseronok maka kepimpinan itulah yang bakal menjadi punca penyesalan dan kehinaan di akhirat. Bahkan ketika di dunia lagi ia akan merasai kehinaannya terutama apabila kepimpinannya itu terlucut daripadanya.

Oleh itu bagi orang yang benar-benar menyedari tentang hakikat sesuatu tanggungjawab kepimpinan, tidak mungkin akan meminta atau terlalu ghairah merebut sesuatu jawatan kerana setiap amanah itu perlu dipikul dengan berhati-hati kerana setiap kepimpinan adalah amanah dan setiap amanah adalah tanggungjawab yang akan disoal di hari akhirat kelak.
Sekian. Pesan Pak Harfan, "Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya , bukan menerima sebanyak-banyaknya" .

"Usrah is the Nucleus of Da'wah"

:: IU_melaka ::


Tuesday, August 18, 2009

BERSEMANGATLAH DAN JANGAN MALAS

Dalam keadaan menahan sakit kerana ditikam dan darah segar yang masih mengalir deras, Umar bin Khatab Radhiyallahu’ anhu sempat melihat seorang pemuda yang menjuntaikan kainnya hingga menyeret tanah.Umar pun menegurnya: ”Wahai anak saudaraku, angkatlah kainmu kerana itu lebih taqwa di mata Tuhanmu dan lebih bersih untuk pakaianmu.”

Yang dilakukan Umar Radhiyallahu’ anhi ini termasuk amar ma’ruf yang dilakukan pada saat sakaratul maut.

(Iaitu) bagi siapa saja di antara kalian yang bermaksud akan maju (untuk melakukan kebaikan) atau mundur (untuk melakukan kebaikan). (Al-Muddatstsir : 37)

Kebahagiaan tidak dapat diraih hanya dengan tidur yang panjang, bersikap bodoh dan meninggalkan nilai-nilai yang tinggi.

.......tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka dan dikatakan kepada mereka : ”Tinggallah kalian bersama orang-orang yang tinggal itu”. (At-Taubah : 46)

Ayat berikut menggambarkan cara berfikir orang-orang bercita rendah dan berjiwa kerdil:

…..dan janganlah kalian berangkat (jihad) dalam panas terik seperti ini....(At-Taubah: 81)

....seandainya mereka tetap tinggal bersama kita,nescaya mereka tidak mati dan terbunuh.... .(Ali-’Imran : 156)

Sesungguhnya seorang hamba dilarang menghulur-hulur waktu untuk melakukan kebaikan.Larangan ini Allah sebutkan melalui wahyuNya :

...apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kalian : ”Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah”, kalian merasa berat dan ingin tetap tinggal ditempat kalian...... ...?
(At-Taubah: 38)

Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok- kelompok atau majulah bersama-sama. (An-Nisa’ : 71)

...tetapi dia cenderung kepada dunia...(Al- A’raf : 176)

….mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini…? (Al-Maidah:31)

Yang demikian itu disebabkan kerana sesungguhnya mereka lebih mencintai kehidupan dunia daripada akhirat…(An-Nahl : 107)

…dan janganlah kalian berbantah-bantahan yang menyebabkan kalian menjadi gentar…
(Al-Anfal :46)

.....dan apabila mereka berdiri untuk mengerjakan solat, mereka berdiri dengan malas. (An-Nisa’ : 142)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah berdoa :
Ya Allah , sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sifat malas.

Rasulullah juga pernah bersabda :
Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan berbuat baik untuk kehidupan setelah mati, sedang ia orang yang bodoh ialah orang yang mempertaruhkan hawa nafsunya dan banyak berangan-angan yang bukan-bukan kepada Allah.



Dipetik dari buku La Tahzan ,Jangan bersedih
setelah kesulitan pasti ada kemudahan karangan Dr 'Ayidh bin Abdullah Al-Qarni
dan diterjemah oleh Noraine Abu.


Saturday, August 15, 2009

MUHASABAH

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...

Semoga hari ini lebih baik dari semalam...

Semakin hari semakin aku memerhatikan keadaan sekeliling, keadaan yang memberi keinsafan. Semakin hari semakin banyak kejadian yang tidak diduga berlaku. Semakin hari semakin bimbang tentang diriku. Semakin hari semakin bimbang tentang keselamatan keluargaku. Semakin hari semakin risau tentang keadaan saudara seagamaku.

Apakah petanda segala gejala penyakit yang menimpa kita? Apakah aku atau kita bakal bertemu serta menjadi tetamuNYA dalam masa yang singkat ini? Apakah yang akan berlaku terhadap keluarga tatkala kita semua berada di kejauhan, apatah lagi di perantauan? Apakah nasib saudara-saudara kita yang murtad, yang semakin terbabas, serta yang ditindas tanpa rasa belas? Apakah kita masih berpeluk tubuh mendiamkan diri dengan semua ini? Apakah kita juga masih berteleku di tempat masing-masing menanti bulan jatuh ke riba? Perlukah kita merenung nasib diri yang tidak seberapa ujiannya jika dibanding dengan mereka yang lebih menderita?



Sememangnya hidup penuh dengan ujian. Sememangnya hidup penuh dengan dugaan. Sememangnya hidup penuh dengan mehnah dan tohmahan. Hadapilah hidup ini dengan penuh tenang serta mengharap keredhaan. Jangan diratap kesusahan, kelemahan, serta segala sedu-sedan yang takkan berkesudahan. Teringat pesan seorang guru ketika zaman persekolah, "Buat apa kamu habiskan air mata menangis tak tentu hala?! Sia-sia! Buang masa! Lupakan je masalah kamu! Banyak lagi benda lain yang kita boleh buat dan kena buat! Bazir masa je dengan menangis! Bukannya boleh dapat ape pun!"

Begitulah tegasnya seorang guru yang menasihati kami ketika di dalam kelas. Mengingatkan kami tentang kehidupan yang panjang. Betul katanya, sia-sia serta membazir masa kalau kita menangis meratap sedih. Sudahnya, masa yang ada menjadi sia-sia, badan yang bertenaga menjadi layu, fikiran yang jernih menjadi keruh.

Ayuh teman-teman! Jangan dibazirkan masa untuk sesuatu yang sia-sia. Walaupun kekadang diri ini menjadi sebegini, namun dengan cara inilah aku dapat memberi kembali semangat kepada diri sendiri, tatkala tiada insan di sisi yang menjadi peneman serta pembakar semangat insani. Menjadi motivasi diri.



Mungkin bagi sesetengah orang, motivasi datang dari kata-kata semangat teman atau semangat teman itu sendiri. Mungkin juga bagi sesetengah orang, dengan memperingatkan dirinya juga boleh menjadi motivasi diri. Terpulanglah. Biar apa cara sekalipun, jangan lupa berdoa dan berserah kepadaNYA. Mudah-mudahan nukilan ini semangat kepada kalian dan diri ini, serta dikira sebagai amalan solehku... Amin..




Saturday, August 1, 2009

ANDA YANG MANA SATU




SINDIR-SINDIR SAYANG...

HEHEHE... DICARI ATAU DIBELI????







BEKALAN PARA DU'AT (siri 2)

Bekalan ini apa? Bekal? Seperti kita nak datang Kembara ke Miri ini, berapa banyak bekal yang kita bawa. Ada yang bawa roti,biskut, buah-buahan dan banyak lg bekalan yang kita bawa. Semua itu untuk kita makan dan minum sepanjang perjalanan kita.
Macam kita naik kereta, kena isi minyak. Kita nak jalan jauh. Kita tak tahu jauh mana kita nak jalan. Jadi dalam perjalanan tu kita kena bawa bekalan. Berhenti di mana kita cari bekalan.. Bekalan di sini adalah ilmu, yang tadi tu anology sahaja..perumpamaan sahaja.

Begitu juga para duat (para pendakwah) atau daie (pendakwah) . Dalam perjalanannya dia perlu ada bekalan untuk diri dia dan juga mad'u (org yg di dakwah) sepanjang jalan dakwah.

Sesebuah Harakah Islamiyah/Jemaah Islamiyah perlu didukungi oleh para daie yang berkemampuan dan sentiasa bersedia dalam melakukan usaha-usaha dakwah.
Dalam menjalankan kegiatan dakwah, setiap daie hendaklah memiliki beberapa persiapan yang perlu untuk memastikan mereka akan terus istiqamah di atas jalan perjuangan ini.
Di antara persiapan-persiapan yang perlu diberikan perhatian ialah:

1)PERSIAPAN ILMU



Senjata pertama yang perlu dimiliki oleh setiap daie ialah persiapan ilmu.
Secara keseluruhannya, setiap daie perlu memahami persoalan aqidah, akhlak, hukum-hukum fiqh serta persoalan dakwah dan jihad yang mencakupi proses pembentukan jamaah, pelaksanaan dakwah. Tidak semestinya jadi mujtahid atau ustaz-ustaz.
Sekurang-kurangnya setiap daie berkewajipan mengetahui ajaran dan system hidup Islam secara umum, pendekatan dakwah yang sesuai digunakan dalam menghadapi masyarakat dan
perkembangan politik semasa. Sekurang-kurangnya kita dapat membawa sahabat-sahabat bersama-sama Islam atau Jemaah.

Demi kebebasan dakwah, setiap daie perlu mengetahui ilmu dan selok-belok dakwah seperti uslub dakwah, sasaran dakwah, kandungan dakwah, strategi dakwah, perancangan dakwah dan pengurusan dakwah.
Sebagai pelengkap kepada ilmu-ilmu di atas, seseorang daie juga perlu menguasai beberapa bidang ilmu yang lain seperti bahasa Arab, ilmu Usuluddin, Usul al-Fiqh.

Kemantapan ilmu akan menjadikan para daie lebih berkemampuan dalam memberikan gambaran yang jelas sama ada berkenaan asas-asas ajaran Islam dan hukum-hukum Islam yang bersifat ilmiah dan semasa seperti konsep negara Islam, kedudukan non-muslim di dalam negara Islam dan lain-lain.

2)PERSIAPAN MENTALITI



Di antara persiapan yang perlu dimiliki oleh setiap daie ialah sifat bijaksana (fatanah) {salah satu sifat Nabi} iaitu mempunyai daya berfikir yang tinggi dalam mengembangkan fikrah dakwah, membahagikan tugasan, menyelesaikan masalah, mengenal pasti kelemahan, mencari sasaran, membuat keputusan dan mengambil peluang daripada sesuatu kesempatan yang berkaitan dengan kepentingan dakwah Islam yang diperjuangkannya. Jadi kita kena ada strategi untuk mengadakan usrah.
Seseorang daie yang telah memiliki persiapan ilmu yang memadai, mempunyai banyak pengalaman daripada usaha-usaha dakwahnya, bijaksana dalam memupuk daya kepimpinannya, secara langsung akan memiliki mentaliti yang tinggi dalam mengenal pasti kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, taktik dan strategi yang berkesan dalam memimpim gerakan dakwah Islam atau Jemaah kita.

3)PERSIAPAN JASMANI



ALLAh lebih mencintai orang mukmin yang kuat daripada mukmin yang lemah.
Setiap daie berkewajipan menjagai kesihatan jasmani dengan cara mengambil makanan dan minuman yang seimbang dan berkhasiat.

Lantaran itu, setiap daie berkewajipan menjauhkan diri daripada melakukan sesuatu yang mendatangkan mudarat kepada dirinya seperti kerap meminum minuman yang manis, makan banyak dan merokok.

Terdapat dua situasi, di mana kita terpaksa dan kita hendak buat. Mana yang lebih baik?
Ada dua orang, A dan B. Si A ni tidak boleh minum benda manis. Doktor kata kalau minum terus mati. Mungkin dia ada kencing manis.
Si B nie pula dia tak nak minum manis untuk jaga kesihatan. Walhal dia boleh minum tapi tidak mahu minum dengan kehendak dia.
Jadi antara A dan B, kamu nak jadi yang mana? Terpaksa atau dengan kehendak?
Setiap daie juga berkewajipan mempertingkatkan kekuatan dan ketangkasan anggota jasmaninya melalui latihan-latihan yang tertentu seperti bersenam, berenang, menembak dan mendaki gunung.

Imam Hassan Al-Banna-Mujadid( seorang pembawa perubahan pada Agama)
Siapa Imam hassan al-banna? Beliau merupakan salah sorang pengasas Ikhwanul Muslimin di Mesir. Banyak gerakan di seluruh dunia merujuk kepada Ikhwanul muslimin termasuk di Malaysia. Kita nak bincang tentang kekuatan daie, apabila beliau ditembak oleh musuh semasa dapat mencari musuhnya dan membunuh kembali
Penting kita mempunyai badan yang sihat dan kuat sebagai persiapan jasmani.

4)PERSIAPAN ROHANI, AKHLAK DAN DAYA KEPIMPINAN



Di antara persiapan rohani yang perlu dimiliki oleh para daie ialah meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat, mempertingkatkan kesucian jiwa dengan sifat warak dan amalan ketaatan, sabar dalam menanggung ujian dakwah serta merindui keampunan dan keredhaan Allah.

Manakala akhlak pula perlu dipersiapkan dengan cara membersihkannya daripada sifat marah dan keras hati, membiasakan diri dengan sifat sabar dan pemaaf, menyucikannya dengan adab-adab yang mulia dan mempertingkatkannya dengan mentauladani jejak langkah Rasulullah s.a.w.

Berhubung dengan persiapan daya kepimpinan pula, setiap daie mestilah bijak mempelajari dan mengambil pengajaran daripada setiap pengalaman dan daya kepimpinan orang lain.

Seseorang daie yang memiliki persediaan di atas adalah diharapkan lebih berjaya dalam mempengaruhi masyarakat berbilang kaum dan seterusya mencapai matlamat dakwah
Inilah persedian para daie. Ia amat perlu bagi pendakwah, untuk diri kita dan orang di sekeliling kita. Semua yang baik itu dari ALLAH swt dan salah silap itu dari diri ana sendiri yang hina ini. Wabillahi wataufiq walhidayah wassalamualaikum warhmatullah wabarakatuh.


BEKALAN PARA DU'AT (siri 1)

Di mulakan dengan lafaz kesyukuran kepada ALLAH swt serta selawat salam kepada junjungan nabi Muhammad SAW, keluarga baginda serta para sahabat dan tabien dimuliakan oleh ALLAH.

Seinfinity Bersyukur kita pada pada ALLAH SWT pencipta alam yang indah ini, pagi ini kita masih hidup lagi selepas mati sebentar pagi tadi dan kita masih berada dalam nikmat yang paling besar, nikmat Iman dan Islam.

Jadi pagi ini saya bukan orang yang selayaknya untuk memberi pengisian namun ana ambil juga tanggungjawab ini untuk memberi sedikit peringatan bersama untuk diri ana dan juga antum.

Sekarang ini kita sudah berada di penghujung fasal soifi, mesti ada yang gembira... Gembira kerana tidak lama lagi dapat pulang ke Malaysia, dan mesti ada yang sedih kerana bimbang itu ini... Paling kurang mesti semua mengeluh letih, kerana musim panas ini kerap membuat kita keletihan dan kehausan...

Bagaimana kita nak melawan nafsu letih ni?? Perkara utama yang kita kena ubah adalah mentality. Mind setting dalam otak kita yang perlu diubah. Kita sebenarnya tidak letih, semua itu nafsu semata-mata... Pernah dengar kisah seorang ulama yang ingin melayan nafsu makannya? Baik, biar saya bercerita secara ringkas tentang beliau...

Pada satu hari neliau telah melihat seorang penjual yang menjual ayam golek. Dirinya terlalu mengidam-idamkan ayam tersebut..Lantas, beliau memasak ayam golek dengan sendiri, lalu membakarnya sehingga garing dan dibiarkan sehingga hangus serta hangit. Kemudian beliau berkata pada dirinya(nafsunya) "Nah! Makanlah ayam yang engkau inginkan itu!"
Masya Allah! Begitu seorang ulama melayan nafsunya..Bagaimana pula dengan kita??
Jangan kita biarkan nafsu mengawal diri. Semasa sedang mengulangkaji contohnya, kita mengantuk... Cubalah kita lawan sikit...

****************************************************************************

Petunjuk dan peringatan wahyu Allah s.w.t itu laksana air yang akan menyuburkan tanaman, air akan mendatangkan faedah hanya kepada tanah yang subur, jika air disiram ke atas batu pejal pasti tidak mendatangkan kesan. Demikian juga petunjuk dan peringatan Allah s.w.t, ia hanya akan berguna apabila segala nasihat dan peringatan itu jatuh ke lembah hati yang lembut. Hati yang keras sama dengan batu yang pejal yang tidak mungkin diresapi air, oleh itu hati yang keras tidak mungkin dapat manfaat dari petunjuk dan peringatan wahyu itu

Mind setting untuk: BERSEDIA MENERIMA PERINGATAN

ANTARA TAKTIK MUSUH ISLAM
Menaburkan racun-racun ke dalam pemikiran umat Islam agar cinta dunia dan takut mati
serta mengingkari kewujudan Tuhan dan meruntuhkan akhlak umat Islam.Contohnya dalam bidang agama, sistem pendidikan, sukan, TV dan sebagainya...



Meniru GAYA HIDUP BUKAN ISLAM

Sesungguhnya kemerosotan pemikiran generasi ini telah sampai kemuncaknya :

PERTAMA :
Meniru bahasa dan gaya hidup penjajah. Mereka menganggap bahawa
bahasa sendiri adalah satu keaiban, malah bercakap dalam bahasa penjajah satu
kebanggaan bagi mereka. Ada di antara mereka yang merasa gelisah disebabkan
mereka adalah orang-orang Islam sedangkan para penjajah adalah orang yang fanatik
dengan ajaran kristian. Ada pula orang-orang Islam yang merasa bangga kerana mereka
menyeleweng dari landasan Islam; disebabkan kebutaan mereka terhadap hukum-hukumnya.
Mereka merombak tamaddun Islam yang luhur ini dengan segala makian
atau tuduhan. Mereka menganggap dengan berbuat begitu, itu adalah cara untuk
menambahkan kemuliaan, meningggikan kedudukan dan status mereka dalam
masyarakat. Padahal penjajah-penjajah barat tetap merpertahankan peradaban dan
tradisi mereka yang lapuk dan berpegang teguh dengan akidah mereka yang lemah.

KEDUA :
Meniru pakaian dan fesyen penjajah. Sedangkan penjajah tidak pernah suka
memakai pakaian orang-orang Islam. Mereka tidak pernah mengikut tingkah-laku
kehidupan orang Islam walaupun hanya sekejap, sekalipun mereka hidup dalam negara
ummat Islam seumur hidup mereka.

KETIGA :

Meniru cara makan atau minum dan adat istiadat penjajah. Golongan yang berhaluan barat tanpa merasa malu berusaha untuk meniru cara hidup orang-orang
barat dalam semua aspek - kecil dan besar. Bermula dari cara makan dan minum mereka sehinggalah kepada adat istiadat seperti cara berdiri dan duduk. Akhirnya mereka masuk ke dalam setiap lubang yang dimasuki oleh orang-orang barat, sekalipun ketika mereka berada di negeri-negeri mereka sendiri (negeri-negeri Islam). Bukan setakat itu sahaja, bahkan mereka mempertahankan cara hidup barat dan mengikut semua peninggalan mereka. Mereka telah terhidu fahaman kebendaan (materialisma) , idealisma (fikiran yang tidak mengaku kewujudan tuhan) seperti nasionalisma jahiliah, pergaulan bebas, berbogel (mendedahkan aurat) dan mabuk.

KEIMANAN ORANG YANG TERPENGARUH DENGAN BARAT.

Sesungguhnya fikiran mereka telah diresapi fahaman bahawa segala sesuatu yang
datang dari barat adalah benar dan betul, wajib dipercayai dan diikuti. Mempraktikkan cara barat adalah di antara tanda-tanda orang yang maju. Menentang cara barat disifatkan sebagai golongan kolot, mundur, bodoh dan tolol, menentang kemajuan dan lain-lain tuduhan. Padahal sebenarnya mereka itu adalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahui.


UJIAN MENGUATKAN KITA...

BISMILLAH...



Setiap orang pasti akan melalui saat-saat getir, payah dan pahit... Masing-masing diuji dengan tahap masing-masing... Kalau kita di sekolah rendah, sudah pastilah soalan peperiksaan lebih mudah berbanding di sekolah menengah... Kalau di peringkat IPT juga sebegitu. Tiada apa yang menjadikan kita berbeza... Hanya sekadar usaha, ilmu dan cara menghadapi hidup ini yang mungkin membezakan kita sesama manusia. Namun, kita sebagai hambaNYA... Tahapnya sama sahaja di sisiNYA... Tiada perbezaan darjat. Cuma, yang boleh membezakan kita hanyalah iman di dada...

Sejauh mana kita meletakkan kepercayaan terhadapNYA?
Sekuat mana kita berusaha?
Seikhlas mana kita bekerja?
Setinggi mana kita meletakkan harap kepadaNYA?
Sekerap mana kita meletakkan tawakkal kepadaNYA?
Setakat mana kita mengharap redha dan rahmatNYA?

Pernahkah kita terfikir, bahawa ujian itu adalah rahmat dariNYA?? Pernahkah kita terdetik, ujian itu menguatkan kita?? Pernahkah kita terlintas, ujian itu menjadi peringatan bagi kita??



Percayalah wahai teman-teman, sahabat-sahabat, serta ansarullah sekalian...
Ujian itu bukan membebankan. Hanya sekadar peringatan, seandainya kita pernah melakukan kesalahan dan kesilapan. Ujian itu adalah rahmat, bagi hamba-hamba yang terpilih. Ujian itu juga sebagai penguat, untuk kita menghadapi hari-hari yang mendatang.

Percayalah teman, sahabat, dan ansarullah sekalian...
Baru kini kusedari, ujian dan dugaan yang kutempuh selama ini menjadi perisai peribadi, menjadi baju besi untuk diri, malah menjadi tembok penghalang dari diri menjadi lemah...
Baru kini kusedari, selama ini... Setelah diuji dan sunyi dari mehnah ILAHI, diri ini lemah sekali... Tak terdaya untukku berdiri... Malu untukku menonjolkan diri... Otak ini kurang aktif berlari... Semangat yang datang kini hilang kembali...

Ayuhlah teman, sahabat dan ansarullah sekalian... Bertahanlah dengan ujian yang kau hadapi... Hanya sekadar melalui dunia yang fana ini... Cuma sekali... Kemudian, kita tidak dihidupkan kembali... Alangkah ruginya diri jika tidak menggunakan peluang yang diberi...
Sekiranya tergalas beban di bahumu, terimalah dengan redha dan harapan agar kita menjadi hamba yang lebih bersyukur dan matang...

"Wahai Tuhanku Yang Esa.. Bila kenangkan qahharMU...
Rasa gerun di hatiku, kerana takutkan siksaMU...
HambaMU rasa berputus asa... Siapakah dapat bersihkan diri??
Dari segala dosa yang memburu... Setiap hari setiap ketika...
Tika kenangkan ghaffarMU... Putus asa tiada lagi...
Semangatku pulih semula... Harapanku subur kembali...
Ujian menimpa menekan dijiwa, tak sanggup meneruskan perjuanganku...
MehnahMU itu penghapus dosaku mengganti hukumanMU di akhirat...
Di waktu mengenang rahmatMU... Terasa diri kurang bersyukur...
PadaMU harusku bermohon.. Moga syukurku bertambah...
Alangkah susahnya mendidik nafsuku yang tidak dapat melihat kebenaranMU...
Bantulah hambaMU dalam mendidik jiwaku ini..."


.::: Bicara Rasa Bicara Hati :::.

Seni cindai pusaka purba,
Disandang mari di hujung bahu,
Jangan serang membabi buta,
Jerat maut sedia menunggu.

Seni cindai pusaka purba,
Disandang oleh panglima Melayu,
Kalau engkau sudah sedia,
Aku telah sedia menunggu.

Ahlul Bayt Fuqaihah

PENGUNJUNG

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More